BINTUNI, papua.newsline.id – Joget bagi-bagi THR beredar di berbagai media sosial, joget ini kemudian menjadi Trend pada Lebaran 2025 kemaren.
Banyak orang yang melakukan joget THR untuk berbagi kebahagiaan dengan sanak keluarga dan saudara.
Joget THR kemudian di gandrungi oleh pejabat, pegawai swasta, karyawan, guru, hingga ibu rumah tangga, mereka berlomba-lomba menunjukkan kemampuan joget terbaiknya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Trend Joget THR dengan cepat menular karena daya tarik emosional di momen lebaran dan gerakannya yang mudah di tiru. Lebaran 2025 menjadi semarak paling meriah di dunia maya bersama trend Joget THR.
Belakangan Tarian THR kemudian di kaitkan dengan tarian Yahudi, komentar netisen pun kemudian ramai bermunculan, ada yang setuju tetapi juga banyak yang menghujat.
Kompasiana menulis, Fenomena Joget THR ini adalah Fenomena Fear Of Mising Out (FOMO), fenomena psikologis dimana seseorang merasa cemas dan takut ketinggalan informasi, pengalaman, atau aktivitas, yang sedang terjadi di sekitarnya, di picu oleh penggunaan media social.
Joget THR bukan hanya merupakan ekspresi kegembiraan, tetapi juga merupakan bentuk menghadirkan diri secara Eksis dalam pergaulan sosial yang sedang ramai di dunia maya. (Redaksi).